Merajut menjadi kegiatan yang menyenangkan ketika menunggu antrian maupun dalam perjalanan. Dengan kita memanfaatkan waktu tersebut, kita dapat menghasilkan sebuah karya yang bernilai tinggi bahkan bisa dijual dengan harga yang fantastis.
Terdapat dua jenis Rajutan yang terkenal di dunia yaitu Knitting ( memakai 2 hakpen) dan Crochet (memakai 1 hakpen). lalu apakah berpedaan keduanya? Insyaallah penulis akan kupas di artikel perbedaan crochet dan Knintting mendatang.
untuk saat ini marilah kita fokus untuk langkah-langkah dasar merajut ( Crochet) agar kita bisa segera menghasilakan sebuah karya yang menakjubkan.
1. Kenali berbagai jenis benang rajut.
Benang rajut yang ada di Indonesia ada banyak sekali jenisnya. dan jenis benang tersebut tergantung pada jenis proyek yang akan kamu kerjakan. Untuk pemula penulis sarankan untuk memilih jenis
benang paling sederhana yang dijual dikota kamu, seperti benang rajut Polyester merk apapun. Pilihlah
warna benang yang polos dan cerah sehingga dalam belajar kamu akan lebih mudah melihat
bagaimana tusukan- tusukan itu dibuat.
- Benang Polyester : biasanya digunakan untuk membuat tas / dompet bahkan bisa digunakan untuk membuat sepatu / sandal rajut, bisa juga digunakan untuk membuat boneka rajut (amigurumi) untuk harga juga sangat terjangkau cocok sekali digunakan untuk pemula yang ingin menemukan passionnya dalam merajut.
- Benang rajut berbahan akrilik lembut (soft acrylic): Benang jenis ini sedikit lebih mahal dibandingkan benang rajut yang lain. tapi bisa dugunakan untuk proyek wearable
- Benang rajut 100% katun (100% cotton): Benang rajut katun bagus untuk membuat apa pun yang nantinya bisa sering dicuci (misalnya lap piring). Benang jenis katun bersifat menyerap air dan mudah dicuci.
- Benang Milco ( Milk Cotton) cocok sekali dibuat untuk wearabel baby meskipun harganya cukup mahal.
- Benang Nilon cocok sekali untuk dibuat tas berbahan polypropylene sering juga disebut nilon PP. Karakteristik benang ini cenderung mengkilap, kuat dan agak kaku
2. Lihatlah label benang untuk menentukan ukuran hakpen.
Hampir semua jenis benang memiliki label yang menjelaskan ukuran berapa sebaiknya hakpen yang akan kamu gunakan. Jika kamu belum memiliki hakpen dan ini adalah kali pertamamu merajut. sebaiknya belilah ukuran hakpen yang disarankan pada label benang tersebut. ukuran hakpen dinyatakan dalam milimeter atau
bilangan pecahan dalam satuan inci. berikut rincian ukuran hakpen yang sering dipakai di Indonesia.
3. Pegang hakpen dengan cara yang paling nyaman
Meskipun tidak ada istilah “cara yang benar” dalam memegang gagang hakpen
untuk merajut, namun ada dua cara dasar yang dapat dipilih tergantung cara mana yang paling dominan buat tangan kamu. Memegang hakpen dengan cara yang
kurang tepat juga dapat membuat tangan kamu kram. Itulah mengapa setiap tangan memiliki hasil rajut yang berbeda.
- Gunakan hakpen dengan posisi Over-the Hook: Peganglah hakpen sehingga gagangnya berada dalam genggaman, seperti halnya memegang pensil. Ibu jari harus berada di atas hakpen, sementara jari telunjuk dan jari yang tersisa menggenggamnya.
- Gunakan hakpen dengan posisi Under the Hook: Peganglah hakpen seperti Anda memegang spatula/kape (alat untuk mendempul) atau pisau. Ibu jari harus berada di bawah hakpen, sementara jari telunjuk ditempatkan bersama jari yang tersisa.
4. Mempelajari Berbagai Pola Dasar Rajutan
Setiap proyek rajutan dimulai dengan sebuah tusuk rantai (chain stitch),
atau pada pola biasanya disingkat ‘ch’. Berlatihlah
membuat tusuk rantai (ch) kira-kira 10 sampai 15 baris sehingga tensi rajut kalian sempurna (tidak terlalu kencang tidak terlalu longgar)
Referensi- Buatlah simpul hidup (slip knot) mengitari hakpen, dan lilitkan benang mengelilingi hakpen. Untuk membuat simpul hidup, buatlah sebuah simpul dengan benang Anda sehingga ekor benang tersebut menggantung di belakang simpul. Arahkan hakpen melewati lubang (loop) di bawah ekor itu dan kemudian kembali keluar dari lubang. Menarik ekor benang akan mengencangkan benang di sekeliling hakpen, membentuk sebuah simpul hidup (slip knot).[1]
- Gunakan ibu jari dan jari tengah tangan kiri Anda (jika Anda pengguna tangan kanan) untuk memegang/menahan ujung dari simpul hidup. Gunakan jari telunjuk kiri untuk memandu benang dari belakang ke depan di sekitar pegangan hakpen. Gunakan kait hakpen untuk menarik benang melalui lubang yang sudah ada pada hakpen—sehingga satu rantai (chain) akan terbentuk. Ulangi proses yang sama untuk membuat tusuk rantai (ch).[2]
Tusuk ini dipakai untuk menghubungkan dua pekerjaan, mengikat tusukan,
memperkuat bagian tepi atau membawa benang ke posisi berbeda tanpa
memberi tambahan panjang.
- Buat tusuk rantai (ch) berisi enam rantai yang saling terhubung. Kemudian, masukkan hakpen ke rantai pertama yang Anda buat—sehingga akan terbentuk sebuah lingkaran. (Rantai pertama adalah yang terjauh dari kait hakpen, yaitu yang pertama Anda buat). [3]
- Dengan tangan yang Anda gunakan untuk memindahkan benang (bukan tangan dominan) lilitkan benang pada hakpen dari belakang ke depan. Pada waktu yang sama, putarlah hakpen sehingga ujung kait hakpen itu mengarah pada Anda
- Tarik benang dan hakpen ke belakang melewati tusukan itu dan kemudian melewati lubang pada hakpen. Secara utuh ini disebut satu tusuk selip (slip stitch/sl st).
c. Buat tusuk tunggal (single crochet/sc).
Buatlah lubang baru melewati rantai (tetapi tidak melewati lubang yang
sudah ada pada hakpen). Jadi, saat ini Anda memiliki dua lubang pada
hakpen. Tarik sebuah lubang baru dari benang melalui kedua lubang
tersebut sehingga menghasilkan satu lubang tunggal. Ulangi!
- Tusuk tunggal (single crochet) adalah jenis tusuk yang relatif rapat dan akan menghasilkan material rajutan yang lebih erat.
d. Tusuk ganda (double crochet). Tusuk ganda (double crochet/dc)
sangat cocok digunakan untuk membuat sweter dan syal karena jenis tusuk
ini sedikit longgar dibandingkan jenis tusuk yang lain (sehingga sweter
yang Anda buat akan terasa lebih nyaman).
- Buatlah rantai (chain/ch) yang saling terhubung sebanyak 15 buah. Ambil benang dengan kait hakpen dari depan ke belakang (yarn over). Geser hakpen yang berisi dua lubang pertama, masukkan ke rantai ke-4 dan ambil lagi benang dengan kait hakpen.
- Tarik dengan lembut benang yang melilit tersebut melalui tusuk rantai, bawa hakpen melewati rantai. Hasilnya Anda akan mempunyai tiga lubang pada hakpen.
- Ambil benang dengan kait hakpen dan tarik melewati dua lubang pertama pada hakpen. Ambil lagi benang kemudian tarik hakpen melewati dua lubang terakhir yang ada pada hakpen. Maka lengkaplah sudah ‘double crochet’ yang Anda buat. Ulangi!
Beberapa Ide untuk Proyek Lanjutan
- Pelajari cara membuat tusukan balik (turning chain). Tusukan balik (turning chain/tch) sangat membantu ketika Anda ingin membuat perubahan arah tusukan.
- Buat rajutan bentuk bundar. Merajut bentuk bundar memungkinkan Anda untuk berkreasi membuat berbagai objek berbentuk bundar, seperti topi dan alas/tatakan gelas.
- Buat rajutan bentuk persegi. Bentuk persegi (granny square) adalah bentuk rajutan yang memungkinkan nenek Anda menyelesaikan sebuah selimut dalam sekejap.
- Buat rajutan babut dari potongan-potongan kain. Apakah Anda memiliki baju dan selimut lama yang sayang untuk dibuang? Pertahankan kenangan akan barang-barang tersebut dengan membuatnya menjadi sebuah rug/karpet!
- Ketahui cara merajut alas/tatakan (doilly). Alas/tatakan bernuansa vintage akan menambah keanggunan benda apa pun yang diletakkan di atasnya, bahkan di atas meja yang penuh goresan sekali pun. Tambahkan sentuhan halus di rumah Anda dengan alas atau tatakan khusus ini.
-
Komentar
Posting Komentar